Sejarah UKMS TITIK

UKMS TITIK atau Unit Kegiatan Mahasiswa Seni TITK merupakan salah satu unit kegiatan mahasiswa di Fakultas MIPA Universitas Jember yang bergerak dalam bidang kesenian. UKMS TITIK pertama kali dideklarasikan pada tanggal 10 Desember 2005 oleh angkatan Betorokolo yang juga menjadi angkatan pertama dalam sejarah berdirinya UKMS TITIK. Nama “TITIK” dipilih dengan makna “Awal dari sebuah goresan“, Filosofi ini menggambarkan bahwa dari satu titik kecil dapat lahir berbagai goresan yang membentuk karya-karya yang bermakna. Harapannya, dari satu langkah awal yang sederhana akan muncul berbagai karya seni yang tidak hanya indah tetapi juga membawa manfaat dan pesan positif untuk lingkungan sekitar

Gagasan awal mendirikan UKMS TITIK muncul dari kegiatan Ospek mahasiswa baru atau pengenalan kehidupan kampus lanjutan (Aksioma) pada tahun 2005. Pada saat itu, teman-teman yang tergabung dalam angkatan Betorokolo menyadari bahwa di Fakultas MIPA belum ada wadah yang menaungi minat dan bakat mahasiswa di bidang kesenian. Dorongan itulah yang memunculkan inisiatif untuk membentuk sebuah unit kegiatan mahasiswa seni. Setelah ditelusuri lebih jauh, ternyata pernah ada komunitas teater bernama Teater Titik. Dari sinilah nama “TITIK” kemudian dihidupkan kembali hingga saat ini

Seiring berjalannya waktu, UKMS TITIK terus berkembang dan memperluas bidangnya. Saat ini, UKMS TITIK menaungi lima bidang kesenian, yaitu musik, teater, film, tari serta seni rupa dan fotografi. Melalui kelima bidang tersebut, UKMS TITIK menjadi ruang kreatif bagi mahasiswa untuk menyalurkan ekspresi seninya.

Selama hampir dua dekade berdiri, UKMS TITIK telah melahirkan 20 angkatan dengan nama-nama berikut:

  1. Bethorokolo
  2. Pandawa
  3. Ganesha
  4. Baladewa
  5. Yudistira
  6. Brathasena
  7. Basudewa
  8. Wibisana
  9. Anggada
  10. Kumbakarna
  11. Arjuna
  12. Prahasta
  13. Danaraja
  14. Antareja
  15. Dewabrata
  16. Abimanyu
  17. Parikesit
  18. Mayangkara
  19. Danurwenda
  20. Bimasena

Setiap angkatan memiliki kisah sendiri dengan melewati malam yang panjang, tawa di balik panggung, karya yang lahir dari kelelahan hingga membentuk persaudaraan tanpa diminta. Semua memori itu menyatu, menjadi bagian dari perjalanan yang panjang membentuk UKMS TITIK seperti sekarang. Karena pada akhirnya, UKMS TITIK berdiri bukan hanya dari karya tetapi juga dari cerita-cerita yang kita tinggalkan di dalamnya.

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *